Bukankah kita pernah melampaui masa itu bersama?
Bukankah, kau dan aku pernah mengikat pita biru suatu masa
Ketika pita biru kini jadi kelabu dan putus simpul
Masa dimana, kecewa dan bahagia kita telan berdua.
Bebatuan penghalang kita anggap penghias jalanan,
Rimbun pohon itu kita jadikan peneduh dikala hujan,
Berdua saja.
Bukankah, kau dan aku pernah mengikat pita biru suatu masa
Di kiri lengan yang kau bilang pertanda setia
Di terang lampu taman, dan teriakan penjaja makanan.
Kita hanya tersenyum dan kau merangkulku dan tak ingin
melepaskan,
Berdua saja.
Masa itu hanya pernah kita lalui bersama,
Pernah, dan tidak lagi, kini.
Ketika bebatuan mulai tersingkir dari tepian jalanan
Ketika rindang pohon terpangkas dan daunnya berguguran
Itu, Masa lalu
Ketika pita biru kini jadi kelabu dan putus simpul
Ketika lampu taman tak lagi memantul,
Aku duduk disitu, tanpa kau rangkul
Lampu meredup, hujan mulai turun, tak ada pohon tempat
berteduh,
Aku terjatuh, sebab kerikil kecil, bahkan bukan batu.
Rapuh, tanpamu.
0 Comments
Silahkan tinggalkan pesan di sini: