1
Setelah
melirik beberapa buku puisi,
mengeja perhuruf dan merafal perkata.
mengeja perhuruf dan merafal perkata.
Tak
jua kutemukan makna yang lebih puisi
melebihi rindu yang berlalu lalang dikepalaku, tentangmu.
melebihi rindu yang berlalu lalang dikepalaku, tentangmu.
Meski
kerap ku caci maki.
2
Aku
tak cukup senang ketika bahkan harus membohongi diri sendiri
fakta
betapa aku ingin memberitakan,
aku mencintaimu, ingin memilikimu, seperti mereka.
aku mencintaimu, ingin memilikimu, seperti mereka.
Tapi
apa pengaruhnya, ketika lantas tautan rinduku melebihi dari itu.
Disaat
itulah, ketidak senanganku berubah jadi haru.
Betapa
cinta kita tulus bertaut tanpa dunia harus tahu.
Bukan begitu?
Bukan begitu?
3
Mengendap-endap
mendoakanmu, diam-diam mencintaimu, selalu.
Tanpa
kau tau, atau tak pernah terpikirkan besarnya olehmu.
Lebih
dari itu, meski siapapun tak tahu, rindu kita tlah lama bersatu.
Hanya
menunggu waktu, untuk menyematkan kecup pagi di balik dasi kerjamu,
bukankah hal itu yang kita mau?
0 Comments
Silahkan tinggalkan pesan di sini: