saduran cerpen yang sedang dalam proses peluncuran (meluncur dari perosotan) #pppffttt :p
Ada suara masuk di tengah-tengah mimpi
Yang lirih menepi dalam peraduanku, setiap dini hari
Jam dua pagi
Menepuk halus mimpi yang larut ku selami
Aku terjaga,
Mengerjap-kerjapkan mata, enggan dan ingin kembali tidur lagi
Renyah tawamu, khas
Lucu dan geli menggelitik tubuhku yang menyatu dengan selimut tebal di atas ranjang besar
Di luar hujan, sayang! Protesku
Tapi kau tetap tak berprikeistrian
Sengaja memercikan air di wajahku yang jengah dan setengah marah.
Kau tersenyum mengibaskan sajadah
Aku melangkah malas dan mengikuti anggukan kepalamu serta senyuman, manis
Membimbingku berdiri di belakangmu
Mengikuti setiap gerakanmu dengan masih menggerutu
Imamku, ah kau menyebalkan!
0 Comments
Silahkan tinggalkan pesan di sini: