Pernah saya berpikir, suatu hari saya tidak lagi mencintai
kamu. Perasaan peduli saya hilang. Dan, barangkali sayang saya berubah menjadi
sebuah kebencian.
Ketakutan-ketakutan yang bisa jadi terjadi.
Dan saya pikir, tidak lagi mencintai itu (akan) lebih
menyedihkan dari perasaan cinta yang tak
terbalas.
Kenyataannya, senyum kamu mematahkan ketakutan saya.
Saya pernah sangat mencintaimu, semakin, dan akan terus
begitu sampai entah. Sampai saya tidak punya alasan untuk mencintai kamu. Sampai
saya punya jawaban bahwa mencintai kamu adalah bukan pilihan terbaik untuk
hidup saya.
Saya tidak pernah menyangkal apa apa yang membuat saya jatuh
cinta. Seburuk apapun kenyataanya, saya menghargai segala bentuk perasaan yang
saya punya. Anugerah Tuhan paling indah bisa jadi adalah mencintai. Memiliki dan
mempertahankan sudah lain persoalan.
Bahwa saya yang mencintai kamu, bahwa saya yang peduli
terhadap apapun yang berhubungan dengan kamu. Bahwa saya yang merasa sangat
bertanggung jawab terhadap kebahagiaan hari-hari kamu. Bahwa saya yang bahkan
tak pedulikan siapa yang ada dalam pikiran kamu, sebab pikiran saya terlalu
banyak kamu.