TERUNTUK ORANG YANG HIDUPNYA SELOO, DAN HOBBY JULID. Percayalah sadar gak sadar, lidahmu bisa membunuh karakter orang, jangan dibiarkan
Beberapa hari lalu, ada salah seorang teman jauh saya yang cerita, kalau dia stress di kampung dan pengen tinggal di kota. Ternyata bukan karena di kampungnya ga ada jadwal konser EXO atau terlalu jauh untuk dateng langsung ke kajian Ustadz Oemar Mita, bukan.
Justru karena dia sering ditanyain halus
"Kapan nikah, udah usia segini kok...?"
"Jadi perawan tua dong nih..."
Percayalah, seonggok manusia yang memutuskan untuk menikah itu gak segampang mengubah pikiran --dari rumah asalnya mau beli tempe, pas sampe tukang sayur pulang-pulang bawa bayam, kerupuk, cabe, kikil dan ikan selar-- doang. Tidak, marimar.
Sulit
Itu keputusan sulit
Saya gak paham, kenapa di era kecanggihan teknologi yang sudah bisa mengubah wajah 20an bisa jadi setua umur 50 tahun ini, masih banyak orang yang hidupnya seselow itu.
Masih sempat gitu ngomentari kehidupan orang, apalagi sampe ke privasi. Apakah dirinya merasa keren dengan ngata-ngatain. Atau emang mereka gak punya urusan dan masalah penting dalam hidup masing-masing, jadi merasa berkepentingan buat ikut campur masalah orang lain?
Atau emang Hobby?
Padahal ada banyak banget waktu yang kalian bisa bunuh, daripada ngurusin orang yang belum nikah sampe bikin anak tetangga stres, dengan memunculkan topik-topik pembahasan dunia.
Mungkin dengan tema ini: Gimana caranya menyelamatkan bumi kita dari kerusakan lingkungan, masalah perekonomian negara yang makin engap, kupas tuntas apa bedanya KPR syariah dan KPR Bank syariah, tutorial cara membedakan ciri-ciri anak yang kecanduan game mobile legend atau fortnite buat emak-emak, atau coba buat tongkrongan diskusi ngebahas sudah pantaskah hukuman untuk remaja Aceh yang dihukum adzan sebulan setelah menembaki orangutan dengan 74 peluru?
Ada banyak banget lho topik-topik cerita yang bisa dibahas di dunia ini.
Yuk buat tongkrongan yang berfaedah
Jangan jadikan julid sebagai hobby. Atau biasainlah lidah dan hatinya diisi lafadz Al Quran dan dzikir gitu, biar gak kosong dan kering. Biar gak gampang mikir yang aneh-aneh.