#dirumahaja
Hashtag surga buat para kaum rebahan. Ketika negara membuat kebijakan
semua orang harus mengurangi aktivitas di luar rumah, kaum ini serasa dikasih
tiket gratis untuk menjalani kehidupan yang sesungguhnya.
Biasanya ciri-ciri kaum ini adalah
- Berusia 20 – 30an, yang merasa bahwa kesehariannya sibuk ngurus kerjaan, tugas kuliah, jadi bucin apalagi buat yang lagi skripsi. Maka tidur-tiduran di rumah adalah kenyamanan hakiki
- “Aku tidak suka keramaian”. Jangankan keluar buat nonton konser, ada acara keluarga besar di rumah aja, si aku hobby-nya ngurung diri di kamar sambil scroll timeline gebetan
- Lebih bahagia ketika ada yang ngasih hadiah kuota internet daripada tiket nonton gratisan. Bebas nonton streaming atau online di kamar seharian
Dari rentang usia yang disebutkan dari tiga ciri di atas, kaum
rebahan memang identik dengan usia milenial. Di mana generasi ini merupakan
generasi yang dibesarkan oleh kemajuan teknologi.
Bagaimana kemudia mereka
merasa bahwa “Gue gak harus ke mana-mana, gak harus ngapa-ngapain, udah dapet semua
informasi”, bener sih.
Sayangnya stereotip negative
terlanjur melekat di jiwa milenial khususnya untuk para kaum rebahan. Gak punya masa
depan.
Mari ramai-ramai kita bantah
orientasi berpikir yang semacam itu wahai kaum rebahan, saatnya kita turun ke
jalan
Eh negara malah di-lockdown, hashtag
#dirumahaja dan #workfromhome menggema di mana-mana.
Ya sudah, rebahan lagi aja…!
Apa sih enaknya cuma tidur-tiduran di
rumah?
*tanya kaum aktif dan produktif
Oh tentu saja ada banyak, apakah kamu
mengiyakan salah satunya?
1. Irit
Ya irit tenaga, waktu, terutama biaya.
Modal rebahan kan cuma Kasur/sofa, kuota internet dan camilan doang. Bisa nonton
sehari semalam sampe ketiduran
2. Quality time
Di saat orang-orang liburan itu jalan
ke sana sini, macet-macetan, ngabisin ongkos dan uang jajan. Kaum ini justru
cukup nonton di rumah sama keluarga, ngobrol hal-hal yang kadang gak pernah
terungkapkan karena kesibukan masing-masing. Lebih intim
3. Self-love
Bukan untuk menjadi egois, tapi
dengan punya banyak waktu sendiri, kaum di rumah aja akan lebih bisa mengenal
karakter dan keinginan pribadi. Yang tidak banyak orang sadar, bahwa menghargai
diri sendiri, tanpa diganggu dengan hal lain adalah penting.
4. Lebih kreatif
Tidak keluar rumah bukan berarti
tidak bisa melakukan bayak hal. Justru ide-ide kreatif bisa bermunculan ketika
kita sendirian atau tidak sedang menyibukan diri dengan kegiatan lain. Ide
apapun bisa dituangkan menjadi karya dan menghasilkan
5. Tidak stress
Untuk beberapa orang, ‘terkurung’ di
rumah itu bikin stress. Tapi untuk kaum rebahan, justru melihat banyak orang
seliweran di luar tuh bikin pusing. So, kaum ini memang tempat ternyamannya
adalah rumah.
Jadi hashtag #dirumahaja untuk kaum
rebahan itu memang sebuah kebahagiaan yang mungkin tidak akan pernah bisa
dipahami oleh orang-orang yang doyan keluyuran
Mau kamu tim gegoleran atau tim hobi
dolan, tetap cintai diri sendiri dan kenali apa yang bisa kamu kembangakan. Aktif
di luar pun belum tentu bisa dikatakan produktif, bahan produktif sekalipun ketika
tidak mendatangkan manfaat mah buat apa.
Jadi jangan merasa diri tidak berguna
wahai kaum rebahan, ada banyak hal yang bisa kamu lakukan. Contohnya ini, saya
nulis sambil selonjoran. Terus ada yang beliin makan siang nasi padang hehehe
0 Comments
Silahkan tinggalkan pesan di sini: