Ngerasa gak sih, kekinian tren
nabung emas lagu berjamur banget. Bukan hanya iklan dari perusahaan resmi atau official
website penyedia emas aja. Sekarang banyak reseller, distributor,
agen, bahkan perorangan yang berlimpah banget ngamparin dagangan emasnya di
sosial media. Di grup Facebook, di website, blog, WhatsApp, Instagram, Telegram,
dan berbagai komunitas lain.
Mulai
tertarik buat ikutan?
Saya pribadi sudah mulai menabung emas di
awal pernikahan, ketika harga emas masih kisaran Rp600 ribuan per-gram.
Ternyata nagih dan jadi kecanduan sampai sekarang.
Buat teman-teman pemula yang baru mau mulai
investasi atau membekukan tabungannya jadi bentuk lempengan logam mulia, bisa
baca beberapa tips yang saya dapatkan dari pakar Gold Father juga pengalaman
pribadi.
1. Tentukan Tujuan
Sebelum menabung (dalam bentuk apapun),
sudah pasti yang pertama harus set goal, atau mengatur tujuan ‘BUAT
APA’. Misalnya untuk biaya pendidikan anak, buat beli rumah, beli mobil, ke
tanah suci, dan lain-lain dan sebagainya.
Dengan tujuan yang jelas, kita sudah paham
kisaran berapa besar emas atau uang yang harus dikumpulkan dalam tenggat waktu
yang ditargetkan.
Tekan segala keinginan yang unfaedah seperti
kurangi membeli barang yang sifatnya konsumtif, sebagai gantinya sisihkan uang
lebih jadi tabungan untuk beli emas. Jangan sampai melenceng dari tujuan yang
sudah dibuat.
2.
Target
Setelah tujuan tertulis dengan rapi, mulai
petakan hitungan kasar kebutuhan sesuai target yang harus dicapai. Misal,
target biaya pendidikan anak 1 tahun 20 juta, berarti satu tahun dari sekarang
harus mulai mengumpulkan sekitar 20 gram emas (disesuaikan dengan harga),
artinya kita harus bisa mengumpulkan setidaknya 1.5 hingga 2 gram emas setiap
bulan.
Untuk hal ini sesuaikan dengan tingkat
kebutuhan, biaya yang harus dikeluarkan dan kemampuan. Yang penting fokus pada
tujuan dan sesuaikan target yang sudah ditentukan.
3.
Pilihan Jenis Emas
Zaman orangtua dulu, saya juga diajarkan
menyimpan uang dalam bentuk emas. Tapi beda dengan kekinian, orang dulu lebih
suka menabung emas dalam bentuk perhiasan. Bisa cincin, gelang, kalung dan
sejenisnya. Itu juga bisa dilakukan, kalau kamu suka dengan bentuk perhiasan,
rapi menyimpan semua surat-surat pembelian. Jadi sewaktu-waktu dijual lagi,
harganya gak terlalu jatuh atau rugi.
Kekinian makin dipermudah dengan berbagai
macam bentuk bentuk dan jenis emas, fisik maupun digital. Emas batangan atau
perhiasan.
Saya memilih menabung dalam bentuk emas
batangan, karena saya tidak menyukai emas dalam bentuk perhiasan. Lebih
tertarik koleksi logam mulia mungil denga kemasan reinvented.
So,
dalam hal ini saya memilih Logam Mulia certicard. Ngeceknya juga gampang, sudah
ada aplikasi certieye apakah emas ini asli atau replika. Ada juga pilihan emas
retro, yang sertifikatnya terpisah dari logam mulia dan emasnya bisa dipegang
langsung, keduanya bagus, ini cuma masalah selera.
Saya juga memilih menyimpan koleksi emas di
brankas pribadi. Dengan alasan, karena jumlahnya juga masih belum berkilo-kilo,
jadi harusnya masih aman lah disimpan di rumah.
Lain hal kalau tabungan emasnya sudah
ratusan gram, ada banyak tempat penitipan emas terpercaya, misalnya bank atau
pegadaian, cuma tinggal bayar admin bulanan. InshaaAllah aman.
Ohya,
ada juga pilihan menabung emas digital, semisal di pegadaian, orori, marketplace,
tamasia, pluang dan nama-nama lain. Ada banyak pilihan, tapi saya mengacu pada
hukum jual beli emas yang lebih aman jual beli tunai. Dan saya memilih membeli
secara langsung.
4.
Merk Emas
Khusus kalau kamu berniat mau koleksi logam
mulia atau emas batangan, jangan bingung kalau ditanya mau beli emas Antam atau
UBS? Karena memang sekarang tersedia beberapa perusahaan yang menyediakan emas
dalam berbagai bentuk dan ukuran.
Mulai dari Antam, UBS Gold, King Halim,
HWT, PAMP, EOA Gold, yang semuanya memiliki berbagai macam kadar serta bentuk
dan harga yang kompetitif.
Cara bedainnya? Tinggal baca aja merknya.
Biasanya tertulis logo di atas emas dengan jelas.
Lagi-lagi ini hanya masalah pilihan dan
selera. Tapi untuk pemula saya sih lebih memilih emas yang paling umum dijumpai
di masyarakat Indonesia, mudah cara mendapatkannya, mudah juga cara dijual
laginya.
Dalam hal ini saya memilih koleksi LM dari
PT Aneka Tambang alias emas Antam.
5. Cari tahu tentang investasi emas lebih dalam
Untuk para pemula, ketika
mau melakukan apapun memang harus banyak cari tahu dulu. Tak kenal
maka tak sayang. Jangan nafsuan langsung beli aja. Ya boleh aja sih kalau
sultan, tapi kalau budget pas-pasan yang baru bisa nabung segram-dua
gram tiap bulan sebaiknya banyakin ilmu dulu sebelum memutuskan sesuatu, apalgi
dalam hal investasi.
Buka google, cari tahu info
sebanyak-banyaknya, seperti cari tahu tentang manfaat investasi emas, tips
beli emas buat pemula, harga beli, harga buy back, jenisnya,
merknya, bentuknya, semua detailin sampe paham.
Gabung komunitas, perhatikan apa yang
mereka bahas, masalahnya, kelebihan dan keunggulannya, pengalaman customer,
kalau ada yang ingin ditanyakan ajukan pertanyaan.
Misal “Ada yang punya pengalaman beli
emas di acara lelang gak? Gimana prosedurnya?”
Follow akun sosial media resmi yang selalu meng-update harga
emas hari ini. Biar gak ketinggalan info.
Kalau sudah tahu, tinggal tentukan mau beli
di mana.
6.
Tempat Pembelian
Terpercaya
Ada banyak tempat pembelian emas yang
terpercaya dan memudahkan masyarakat kalau mau koleksi. Mulai dari Pegadaian,
di butik emas, toko emas, agen, reseller, hingga marketplace.
Pilih mana yang paling menurut kamu nyaman, sesuai dengan keyakinan, besaran,
kebutuhan, harga miring dan paling gampang.
Fyi, untuk pembelian di butik khusus, biasanya harus transaksi
melalui online di website resmi seperti logammulia.com
, setelah transaksi, nanti pilih jadwal pengambilan emas di butik terdekat yang
kita pilih, datang deh sesuai jadwal. Sst, harus pagi banget datangnya,
karena siang dikit antreannya panjang.
Sejujurnya saya pribadi belum pernah
bertransaksi semacam ini. karena beberapa tahun lalu masih bisa datang langsung
ke butik dan akad langsung secara offline. Bahkan gak pake antre.
Kekinian, mungkin karena peminatnya sudah
sangat banyak, akhirnya diberlakukan system pemesanan secara online. Di butik
hanya pengambilan emas fisik. Bisa sih beli langsung ke PT Antam, tapi ada
minimal pembelian. Minimal 15gram kalau tidak salah.
Lalu, transaksi seperti apa yang saya pilih?
Saya gabung di grup jual beli emas resmi di
Facebook dan Telegram, banyak beberapa orang yang entah agen atau perorangan
menjual LM koleksi mereka untuk kebutuhan.
Kenapa saya memilih transaksi ini?
Akadnya jelas, karena yang saya pahami
membeli emas itu tidak boleh dicicil seperti mencicil di pegadaian, dan
transaksi harus ada penjual-pembeli serta di satu tempat yang sama. Demi
menghindari hal yang saya belum paham hukumnya, saya memilih cara aman COD,
alias cash on delivery, yang artinya buat janji ketemuan sama penjual, recheck
barang, hitung uang, akad deh.
Alasan kedua, beli emas di perorangan
terutama orang yang BU, biasanya harga lebih murah atau minimal sama lah dengan
harga butik resmi. Tanpa ada biaya cetak seperti nabung emas online.
Alasan ketiga, pembelian saya pun jarang
dalam jumlah besar hingga puluhan gram tiap transaksi. Agak effort aja antre di butik emas panjaaang seharian, pas dapet giliran
ngadep ke loket pengambilan, belinya cuma satu gram hehe (ya ga salah juga
sih, cuma agak tengsin aja)
Tetapi risiko beli emas batangan dengan
perorangan itu juga banyak. Gak jarang terjadi penipuan. Makanya harus cermat,
jeli, saat memilih penjual yang terpercaya, telusuri track record-nya di
sosial media, lacak riwayat transaksi atau mungkin review dari para customer
yang pernah melakukan transaksi ke orang yang bersangkutan. Kalau sudah
bisa dipercaya, beli deh. Dan bisa jadi langganan kalau sudah berkali-kali hehe
7.
Konsisten dan Cerdas
atur keuangan.
Memulai sesuatu itu emang gak sulit, justru
bagian tersulitnya konsisten. Termasuk dalam hal berinvestasi atau menabung
emas. Dalam hal ini, saya pun pernah mengalami ‘libur’ beli emas beberapa bulan
karena kebutuhan lain yang harus didahulukan.
Gak apa-apa. Namanya investasi ya
dikeluarkan setelah kebutuhan wajib aman. Apa contohnya? Lunasin hutang.
Terutama hutang riba, yang pelunasannya tidak boleh ditunda.
Setelah tidak ada tanggungan hutang,
keuangan lapang, kebutuhan wajib dan hiburan sudah dibagi-bagi keuangannya,
tabung ke emas deh.
Saya pernah membahas cara mengelola
keuangan bulanan lewat pos amplop-amplop kebutuhan. Cara jadul sih, tapi it’s
work.
Baca di sini Jurus jitu mengatur keuangan rumah
tangga milenial
Setiap bulan saya konsisten untuk
menyisihkan tabungan untuk emas, biasanya uang hasil nge-freelance nulis di beberapa media online. Bukan cuma untuk satu tujuan, saya bagi dan
catat jumlah emas untuk beli tanah dan bangun rumah (cita-cita masa tua, hehe),
dan simpanan emas untuk pendidikan anak. Biar gampang mecahinnya.
(Buat contekan emak-emak bekerja nih ya, tabungan emas yang jumlahnya besar biasanya ambil dari kantong suami. Nah buat yang happy-happy, baru deh dari seseran kerjaan istri. Kebutuhan tercukupi, keinginan terpenuhi, hihi)
Simpanan emas saya biasanya di luar kebutuhan wajib bulanan, tabungan uang di rekening bank, dan budget untuk jalan-jalan. (Because around the world travel is important for
us)
8.
Zakat
Sudah bisa nabung emas? Alhamdulillah.
Jangan lupa catat berapa jumlah emas yang
kita punya di rumah, hitung juga haulnya. Dalam islam ini adalah zakat wajib
yang harus dikeluarkan seorang muslim jika punya tabungan atau simpanan emas
kalau sudah mencapai nisab atau haul.
Hitungannya, kalau kita sudah memiliki simpanan
emas sebanyak 85 gram selama satu tahun, wajib dikeluarkan zakatnya 2.5%. والله أعلمُ
Ohya, kalau berniat melakukan investasi
jangka panjang, jangan terlalu peduli sama harga emas naik atau turun. Beli
aja. Karena kalau untuk dicairkan lima hingga 10 tahun kemudian, beda angka
seratus ribu sekarang sih, ga ada artinya dengan harga jual puluhan
tahun mendatang.
Jadi, sudah punya berapa gram tabungan emas
kalian sekarang?
4 Comments
Bagus banget ini dicontoh buat masa depan! Biar tahu duit gaji nggak habis kemana aja. Thank you info nya! Beneran nggak sabar mau coba nabung emas.
BalasHapusBeneran kak, malah sekarang ada minigold kalau mau nyoba nabung receh. Lama-lama jadi banyak. 5-10 tahun lagi bisa berkali-kali lipat nominal rupiah sekarang. Yuk semangat nabung emassss. Hihi
HapusHi kak! Salam kenal. Boleh tau ngga forum yg terpercaya yg kakak maksud untuk beli emas?
BalasHapusIya kak, sekarang untuk pembelian emas diarahkan online kalau mau beli di butik emas antamnya langsung. Kalau mau transaksi jual, baru ke butik emasnya, tapi harus ambil antrian online. Karena belum liat fisik, beli online di butik emas juga masih belum bikin sreg hati.
Btw semangat nabung emas ya kakk☺️
Salam kenal kak Beell ^^
HapusAku pribadi belum bisa beneran rekomendasi sebuah grup paling terpercaya sih, karena grup yang bener aja kadang suka ada oknum penyusup.
Tapi di grup "jual beli & edukasi logam mulia dinar dirham jabodetabek" dan sejenisnya selalu ada update harga emas sesuai pasar, banyak orang yang berbagi edukasi, pengalaman, dan jual BU. Jadi itu bisa dimanfaatkan.
Di Telegram juga ada grup sejenis.
Telusuri aja jejak profile penjualnya kak, begitu hihi
Silahkan tinggalkan pesan di sini: